Hampir mayoritas anak pesisir mengerti bagaimana menghadapi kerasnya alam pantai dan lautan,yang sudah menjadi keseharian mereka sejak lahir dan tumbuh kembang bersama alam yang selalu menyertai setiap waktu mereka,pada umumnya anak pesisir sudah menguasai kemampuan hidup di 2 alam,yaitu daratan dan lautan,hampir rata-rata mereka mempunya kemampuan renang dan juga menyelam serta mendayung perahu di tengah ganasnya ombak lautan khususnya pesisir Papua yang berada di pinggiran samudra Pasifik yang termasuk samudera terluas dari 7 samudera yang ada di muka bumi ini.
Secara Alami anak-anak pesisir mayoritas sudah memiliki kemampuan yang tak diragukan dalam talenta olahraga air,karena memang sudah menjadi keseharian mereka,namun dalam kasus ini yang menjadi perhatian dalam hal perekrutan atlet olahraga air yang di bina oleh YAAPP yang di supervisi oleh Yenbabo Watersport Club adalah di sikap disiplin dan juga mental mereka sebagai seorang individu yang akan ditempa kemampuannya dalam menghadapi berbagai pertandingan dan juga menghadapi hal-hal baru ditempat yang baru,demikian halnya juga dengan pembiasaan adaptasi dengan lingkungan tempat latihan yang kerap berpindah dengan berbagai lingkungan yang berbeda.
Tidak sedikit anak-anak muda yang berbakat ini harus menyerah di tengah jalan karena mental yang tidak mampu mengimbangi suasana di tempat baru dan juga adanya aturan disiplin dari para pembina dan pelatih.
Namun sebagai manusia Kami sangat menyadari masing-masing individu yang hidup dan berakal tentu punya pilihan,demikian juga dengan para calon atlet olahraga air ini,namun perlu digarisbawahi,banyak diantara mereka yang berpresatsi karena kemauan keras dan tekad yang kuat yang mereka miliki.
Dalam Perhelatan PON XXI di ACEH/SUMUT 2024,Kami akui pencapaian yang berhasil diraih oleh para atlet pesisir ini melampaui ekspetasi,karena memang pencapaian tersebut adalah suatu harga yang pantas didapatkan setelah 16 tahun berproses,dari perekrutan,pelatihan hingga eksebisi berbagai even pertandingan di berbagai daerah serta eksebisi di luar negeri,menempa mental mereka,yang sejak lahir hanya akrab dengan lingkungan mereka saja,sejak mereka menjadi atlet secara mental mereka pun berproses dengan kemampuan dan pengembangan mental dan juga pemupukan rasa percaya diri yang harus di bekali sebagai seorang anak pesisir atlet dayung yang bermental juara.
Mengikuti Kejuaraan yang banyak di gelar perhelatannya di luar Provinsi bahkan di luar Pulau Papua bukanlah hal yang mudah bagi Kami pada masa awal menurunkan para Atlet ini ke Kancah Nasional,tidak sedikit kendala yang dihadapi,baik itu dari kesiapan para Atlet maupun dari Pembiayaan secara Finansia yang jumlahnya tidak sedikit,karena Atlet yang akan berangkat berjumlah puluhan orang,baik itu dari nomor cabang dayung beregu,nomor ganda dan nomor perorangan.
Namun semangat pantang menyerah yang mereka miliki oleh kerasnya tempaan alam dan juga disiplin pada saat latihan kendala-kendala tersebut mampu dilalui dengan baik,demikian pun kendala keuangan yang akhirnya mendapat support dari sejumlah pihak termasuk pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat,yang dengan antusias mendukung anak-anak pesisir yang berasal dari beberapa Kabupaten dan Kota di Papua Barat berangkat ke "medan tempur" untuk pertama kalinya.
Pekan Olah Raga Nasional ke XVII di Kalimantan Timur pada tahun 2008,merupakan ajang pertama bagi tim olahraga dayung ini mewakili Provinsi Papua Barat ke Ajang Kejuaraan Nasional,walaupun tidak memperoleh medali,namun pengalaman bertanding di ajang Nasional sudah menjadi pelajaran berharga yang menjadi bekal untuk pertandingan yang lebih lanjut.
Paska PON XVII di Kalimantan Timur berbagai kejuaraan Nasional terus diikuti untuk dapat memperoleh tampat terbaik di antara sejumlah tim olahraga dayung Nusantara yang secara mental telah siap dan telah matang dalam menghadapi pertandingan,walaupun masih dalam beberapa keterbatasan,namun para atlrt dayung dari pesisir Papua Barat ini ,mulai memperlihatkan kemampuan di beberapa kejuaraan Nasional yang masuk dalam agenda kejuaraan PODSI (Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia) ini dengan menyabet medali perak dan perunggu.
Seiring waktu dengan bertambahnya Putra - putri Pesisir MAnokwari yang berdomisli di kawasan pesisir Teluk Sawaibu ini dengan antusias terjuan sebagai atlet dayung serta beberapa Putra0putri pesisir dari Kawasan lain di Wilayah Provinsi Papua Barat mendedikasikan diri mereka dalam cabang olahraga air ini,maka Klub Pari Bahari pun terbentuk,walaupun hanya berbentuk klub olahraga dayung ranpa legallitas,namun semangat dan dedikasi klb ini tidak boleh dipandang sebelah mata,yang hanya bermodalkan perahu-[erahu modifikasi yang diginakan untuk latihan nomor pertandingan Canoing,Rowing dan Kayak,baik perseorangan maupun beregu,yang mana dengan kesederhanaan itu kemampuan bertanding klub ini mulai diperhitungkan
2012
Dalam Event Internasional Dragon Boat Padang 2012,Para Atlet yang memulai kiprah mereka dari Teluik Sawaibu Manokwari ini,telah mampu meraih kemenangan,dengan pencapaian Juara pertama untuk Kelas 800 meter Mix 22 Pedayung dan Menempati Posisi Ketiga Untuk Kelas 800 meter Putri 12 pedayung.
2014
Dalam Kejuaraan Nasional ini Papua Barat berhasil meraih beberapa hasil medali yang medongkrak level Tim asal Kota injil ini dan mulai di perhitungkan secara Nasional untuk Kejuaraan yang bergengsi..
2012
Perjalanan Lintas benua ke Dusseldorf Jerman,untuk sebuah kegiatan Eksibisi merupakan salah satu gabian penting bagi Para Atlrt Dayung dalam menmpa pengalaman secara mental untuk menghadapi dan berapdatasi dengan Lingkungan pertandingan antar negara yang tentunya,memberi pengalaman berharga dalam menempa diri,agar lebih matang dalam performa di setiap pertandingan yang dihadapi.
2016
Dalam Festival Cisadane yang diadakan Di tengerang Banten,Pasukan Anak Air Manokwari Ini berhasil meraih juara ke II dalam nomor perlombaan perahu Kayak,prestasi ini begitu berarti dalam hal menambah point dan uga penambahan jam "terbang" dalam pertandingan olahraga dayung antar klub Nasional.
2016
Pada PON yang diselenggarakan di tahun 2016 ini Atlet Dayung Binaan Anak Air yang mewakili Papua Barat ini tetap mensyukuri perolehan Medali Perak,dengan demikian kemampuan para Atlet mulai terasah dengan pengalaman yang sangat berharga pada event kejuaraan Nasiona bergengsi ini.
2021
Ditengah Pandemi COVID19 yang melanda pada saat itu PON ke XX Papua tetap terlaksana dengan sukses walaupun kondisi belum sepenuhnya normal,Namun Atlet Dayung Kami yang mewakili Papua Barat Mulai terlihat memiliki mental yang sangat baik,walaupun Target Medali emas tidak tercapai yang hanya meraih pancapain di perolehan 1 medali perak dan 2 medali perunggu ,namun banyak pelajaran berharga yang diperoleh pada PON XX Papua ini.
2023
Dalam Kegiatan Pra PON ke XXI yang di gelar di Jawa Barat tepatnya di Waduk Cipule Karawang, Para Atlet yang berada dibawah Binaan Yayasan Anak Air Pulau Papua ini,mulai memperlihatkan kepiawaian dalam mental dan juga performa,semangat tinggi menghadapi PON XXI Aceh/Sumut semakin membara untuk dapat meraih pencapaian yang lebih baik.
2024
Para Atlet Cabor Dayung Binaan Anak Air Pulau Papua yang mewakili Papua Barat menunjukkan keunggulannya di cabang olahraga dayung pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dengan meraih 3 medali emas dan 1 medali perunggu. Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan dominasi Papua Barat di arena dayung,
Papua Barat tidak hanya mengukir prestasi melalui Dessi Welmince Robaha dan Pinon Robaha, yang masing-masing meraih medali emas di nomor stand up paddle pria dan wanita, tetapi juga melalui perolehan medali perunggu yang diraih oleh Sisma Rohaba bersama Herlin Aprilin Lali di nomor Cano Double 500 meter.
AI Website Builder